Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia sempat dikejutkan
dengan adanya berita mengenai kandungan fluoride dalam air kemasan yang
membahayakan. Entah siapa yang pertama kali memulai berita ini, ribuan orang
telah membagikan artikel tersebut di halaman media sosialnya tentang bagaimana
air kemasan yang mengandung fluoride bisa menimbulkan berbagai efek negatif
seperti kanker tulang, penurunan IQ pada anak, dan lainnya.
Apa itu fluoride?
Fluoride merupakan zat kimia yang dapat ditemukan di alam
bebas, ditemukan 0,3 gram fluoride dalam setiap 1 kg penyusun kulit bumi.
Fluoride bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti hidrogen fluoride,
sodium fluoride dan masih banyak lagi. Bisa berbentuk gas, cairan, atau padat, umumnya
fluoride tidak berwarna atau berwarna putih dan larut dalam air. Fluoride bisa
ditemukan dalam air minum secara alami atau karena ditambahkan dengan sengaja
oleh produsen.
Kandungan fluoride dalam air yang kita konsumsi sehari-hari
bervariasi, air tanah yang melewati pegunungan biasanya akan termineralisasi
secara alami dan akan mengandung fluoride. Tinggi rendahnya kandungan fluoride
tergantung dari batuan dan mineral yang dilewatinya. Setelah diminum atau
dimakan, hampir seluruh fluoride akan diserap oleh pencernaan kita, masuk
aliran darah, dan disimpan di tulang atau gigi.
Apa benar fluoride berbahaya bagi kesehatan?
Mengatakan bahwa fluoride berbahaya tidak sepenuhnya salah.
Pada dosis yang besar, fluoride bisa membahayakan kesehatan, namun pada dosis
yang kecil fluoride justru bermanfaat bagi kita. Fluoride ditambahkan pada air
kemasan atau pasta gigi dikarenakan zat ini bisa mencegah timbulnya karang gigi
dan gigi yang berlubang. Fluoride juga bermanfaat bagi kesehatan tulang.
Penambahan fluoride merupakan salah satu cara paling efektif dan murah untuk
mencegah karies gigi, sehingga departemen kesehatan USA menganjurkan penambahan
fluoride dalam air kemasan. Hasilnya, terdapat penurunan yang signifikan dalam
insidensi karies gigi dalam 70 tahun terakhir setelah penambahan fluoride di
USA.
Dosis sejumlah 0,7 mg/liter cukup untuk memberikan efek yang
baik bagi tulang dan gigi. Namun, dosis yang berlebihan justru dapat
menyebabkan kerusakan tulang dan gigi. Fluorosis gigi kelainan enamel yang
diebabkan oleh konsumsi fluoride yang berlebihan terjadi apabila kandungan
fluoride dalam air berkisar antara 1,5-2 mg/liter, tergantung seberapa banyak
seseorang meminum air tersebut. Fluorosis gigi sering terjadi pada usia anak
22-26 bulan di mana terjadi pertumbuhan dan mineralisasi gigi. Selain itu,
konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan keracunan fluoride akut yang bisa
terjadi apabila mengkonsumsi fluoride sebanyak >1 g setiap kg berat badan.
Berapa dosis fluoride
yang masih dianggap sehat?
Menanggapi kondisi ini, WHO pada tahun 1984 dan 1993
menetapkan standar kandungan fluoride dalam air kemasan tidak boleh melebihi
1,5 mg/liter. Melebihi batas standar ini dapat menyebabkan risiko fluorosis
gigi, pada kadar yang lebih besar lagi dapat menyebabkan fluorosis tulang.
Di Indonesia sendiri, melalui Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air
Minum, kandungan fluoride dalam air minum tidak boleh melebihi 1,5 mg/L,
Batasan yang lebih ketat justru ditetapkan oleh SNI 01-3553-2006 Tentang Air
Minum dalam Kemasan, disebutkan bahwa kandungan fluoride dalam air mineral
tidak boleh melebihi 1 mg/L.
Efek dari konsumsi
fluoride berlebihan
Konsumsi fluoride yang berlebihan justru berbahaya, dan
dapat menyebabkan gangguan, baik itu di gigi, tulang, maupun organ lain.
Sistem saraf
Sebuah penelitian di Cina menyatakan adanya penurunan IQ
pada anak-anak yang meminum air dengan kandungan fluoride 2,5-4 mg/L.
Sistem hormon
Konsumsi berlebihan dari fluoride juga bisa menyebabkan
penurunan hormon tiroid, peningkatan hormon paratiroid dan kalsitonin, dan
mengganggu toleransi glukosa.
Sistem reproduksi
Penelitian pada hewan menyimpulkan bahwa fluoride dalam
kadar yang sangat tinggi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan sistem
reproduksi, namun efek pada manusia masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Organ lain
Penelitian pada hewan menyimpulkan bahwa fluoride yang lebih
banyak dari 4mg/L menyebabkan iritasi organ pencernaan, merusak hati dan
ginjal. Sedangkan pada manusia, kadar fluoride yang tinggi tidak dianjurkan
pada penderita penyakit ginjal.
Amankan air kemasan
yang kita minum?
SNI 01-3553-2006 menetapkan kandungan fluoride dalam air
kemasan <0,5 mg/L. Air kemasan yang memenuhi standar di atas biasanya
memiliki label dan nomor SNI tersebut. Jadi, pastikan Anda memilih air kemasan
yang baik dan sudah terstandardisasi begitupun dengan air minum dalam kemasang
dengan merk Sierra yang sudah
melalui tahapan dan uji klinis baik secara internal maupun external sehingga
sangat aman untuk mengkonsumsi air minum dalam kemasanan Sierra,
dengan PH Balance water nya.